Total Pageviews

Tuesday, 25 December 2012

Demi Waktu

Setelah sekian lama berbahasa Inggris, sungguh kali ini saya ingin mencoba menulis berbahasa Indonesia. Terasa janggal saat menuliskan kata "saya" karena tampak terlalu baku. Tapi bila saya ganti dengan "aku" akan terasa terlalu sksd "Sok Kenal Sok Dekat" lol. Okaaay bismillah....

Hari ini seharusnya hari yang menyenangkan karena biarpun libur sudah menjadi suatu yang "membahana cethar bagi setiap orang" tapi bagi saya selalu istimewa. Karena hanya di hari libur, mba mengijinkan saya menentukan menu makanan dan meminta apapun yang saya minta *grinning evilly* Dan hari inipun tiada yang berbeda. Sayangnya, Hapit harus mengambil hadiah karena telah memenangkan sebuah lomba wa wa wa dari sebuah tabloid yang cukup ternama. Dan kami harus mengambilnya di sebuah Mall besar disini.

Acara diberitahukan akan dibuka mulai pukul 11.00 wib. But o la la.....mereka baru membuka pada saat pukul 12 lebih dengan pembukaan, nyanyian yang tidak begitu hapal dan pembawa acara yang memaksakan diri seperti Barbie bersuara melengking tinggi *gosh forgive me Allah for they are Your creatures also* buuutt saya yang sudah berangkat dengan pemikiran akan melakukan sholat di Mall tersebut dan begitu bertanya kepada pihak panitia dijawab "Maaf Bu, kami tidak tahu dimana mushallanya." Saya sedikit kaget. Mereka melihat hampir keseluruhan peserta yang hadir memakai jilbab. Dan mereka memulai acara yang seharusnya dibuka pukul 11, baru mereka mulai setelah pukul 12??? Lalu dimana mereka pikir kami melakukan sholatnya?

Goooosh kebodohan saya yang pertama, mengharapkan pihak panitia mempunyai tingkat ketangkasan yang piawai dalam mengatur waktu.....TIDAK. Mereka tidak saja bertele-tele tapi juga berkesan kurang bisa mengatur waktu dengan baik. Membuat saya berpikir....apakah kita semua begitu meremehkan waktu apalagi bila waktu itu bukanlah milik kita. Hingga pukul 4 tiada tanda-tanda akan adanya pemberian hadiah untuk Hapit....saya datangi pihak panitia dan subhanallah mereka hanya minta maaf karena; kami kehilangan kesempatan sholat tepat waktu, makan siang tepat waktu dll dsb. Sungguh kebodohan yang kesekian kalinya. Ya Allah ternyata kebodohan dan rasa sungkan hanya membawa kita pada titik merugi, merugi yang terbesar adalah waktu.

Demi waktu....

No comments:

Post a Comment

lets share what we know......insyaAllah it will bring You more knowledges